Beranda | Artikel
Khutbah Jumat: Keistimewaan Bagi Orang yang Berpuasa
Jumat, 30 April 2021

Keistimewaan Bagi Orang yang Berpuasa ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 18 Ramadhan 1442 H / 30 April 2021 M.

Khutbah Pertama – Keistimewaan Bagi Orang yang Berpuasa

Orang yang sedang berpuasa diberikan oleh Allah banyak sekali kelebihan-kelebihan dan istimewaan. Di antara keistimewaan orang yang berpuasa, saudaraku, bahwasanya doanya didengar oleh Allah, doanya tidak ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

1. Doa tidak ditolak

Allah Subhanahu wa Ta’ala memasukkan ayat doa di tengah-tengah ayat puasa. Allah berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakan Aku dekat, Aku mengijabah doa orang-orang yang berdoa kepadaKu. Maka hendaklah ia mengijabah panggilanKu dan beriman kepadaKu supaya mereka menjadi terbimbing.” (QS. Al-Baqarah[2]: 186)

kita telah menyahut panggilan Allah untuk berpuasa, kita pun beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan kabulkan orang-orang seperti ini.

Di dalam riwayat Imam Ahmad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ

“Ada tiga orang yang doa mereka tidak akan ditolak.”

الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ

“Orang yang sedang berpuasa hingga ia berbuka.”

Dan dalam riwayat Tirmidzi dengan lafadz:

الصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ

“Orang yang berpuasa ketika ia berbuka.”

Akan tetapi riwayat tersebut tidak bertabrakan satu sama lainnya. Karena sesungguhnya orang-orang yang berpuasa diistimewakan oleh Allah dengan dikabulkannya doa-doa mereka. Maka itu menunjukkan -saudaraku seiman- ketika kita sedang berpuasa, hendaklah kita memperbanyak doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Doa yang senantiasa kita lantunkan saat kita berpuasa, itu doa yang tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dan tentunya, saudaraku seiman.. Ketika kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mintalah kebaikan dunia dan akhirat. Karena orang-orang yang hanya meminta dunia adalah orang-orang yang dicela oleh Allah. Allah Ta’ala berfirman:

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Di antara manusia ada yang berkata: ‘Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami di dunia ini,’ sementara ia tidak ada bagiannya dalam akhirat.” (QS. Al-Baqarah[2]: 200)

Kata Ibnu Abbas, sebagaimana diriwayatkan oleh Said bin Jubair, adalah orang-orang Arab Badui dahulu apabila mereka wukuf, mereka hanya berdoa tentang dunia saja dan tidak minta akhirat sama sekali, maka Allah mencela mereka. Lalu datanglah orang-orang yang beriman, mereka berkata:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah[2]: 201)

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

أُولَٰئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِّمَّا كَسَبُوا…

“Merekalah orang-orang yang mendapatkan nasibnya terhadap apa yang mereka lakukan.”

Kata Ibnu Abbas bahwa Allah pun memuji orang-orang yang beriman karena mereka meminta dunia dan akhirat. Maka sebaik-baik doa adalah meminta kebaikan di dunia dan akhirat.

Oleh karena itulah, doa yang paling banyak dilantunkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah doa tadi:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila telah selesai shalat subuh, beliau mengucapkan doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah aku minta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam doa ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menggabungkan antara kebaikan dunia dan akhirat.

Maka saudaraku.. Orang yang di hatinya dunia yang paling besar, pastilah isi doanya pun lebih banyak meminta dunia dibandingkan meminta akhirat. Padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal. Allah berfirman:

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ

Dan kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la[7]: 17)

Maka hendaklah kita memperbanyak berdoa disaat kita berpuasa, meminta kebaikan dunia, meminta kebaikan akhirat, dan yang paling utama adalah doa-doa yang ada dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Cobalah kita baca doa-doa Rasulullah, kita akan dapatkan doa-doa Rasulullah adalah doa-doa yang terbaik, meminta sesuatu yang sangat baik untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. Maka sungguh tercela orang yang lebih mendahulukan doa dirinya dibandingkan doa-doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ini adalah keistimewaan pertama yang Allah berikan kepada orang yang berpuasa, yaitu doanya didengar oleh Allah, doanya tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

2. Diberikan pahala tanpa batas

Amalan shalih diberikan oleh Allah pahala 10 sampai 700 kali lipat, sedangkan puasa Allah berikan pahala lebih dari itu. Allah Ta’ala berfirman:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَام، فَإنَّهُ لِي وَأنَا أجْزِي بِهِ

“Setiap amalan anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa, maka sesungguhnya ia adalah untukKu dan Aku yang langsung memberikan balasan kepadanya.” (Mutafaqun ‘alaih)

Subhanallah.. Itu menunjukkan betapa besar pahala orang yang berpuasa karena mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sampai-sampai Allah mengkhususkan puasa untuk dirinya tanpa amalan yang lainnya. Kata para ulama, maksudnya karena keikhlasan ketika sedang berpuasa lebih besar dibandingkan dengan amalan-amalan yang lainnya.

Seseorang menahan dirinya dari lapar, dari kehausan, ternyata ia lakukan itu pastinya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan karena mengharapkan pujian manusia sama sekali.

Subhanallah, saudaraku sekalian. Ini keutamaan dan keistimewaan yang besar. Apalagi orang yang sedang berpuasa terkumpul padanya tiga macam kesabaran: yang pertama sabar untuk menaati Allah, yang kedua sabar untuk meninggalkan maksiat, dan yang ketiga sabar menghadapi musibah berupa lapar, haus dan dahaga. Tiga macam kesabaran ini ada pada puasa. Sementara pahala orang yang bersabar diberikan oleh Allah pahalanya tanpa batas.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu diberikan pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)

Berarti dua pahala tanpa batas bertemu; yang pertama pahala puasa tanpa batas, yang kedua pahala kesabaran tanpa batas. Subhanallah, betapa istimewanya puasa. Sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهُ

“Hendaklah kamu berpuasa, sesungguhnya ia amalan yang tidak ada tandingannya.” (HR. Ahmad)

Khutbah Jumat kedua – Keistimewaan Bagi Orang yang Berpuasa

Di antara keistimewaan orang yang berpuasa adalah:

3. Bau mulut lebih wangi dari minyak kasturi

Bau mulut orang yang berpuasa kelak pada hari kiamat lebih wangi daripada minyak kasturi yang paling wangi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِن رِيحِ المِسْكِ يَومَ القِيَامَةِ

“Bau mulutnya orang yang berpuasa kelak di hari kiamat, lebih wangi daripada minyak kasturi yang paling wangi.”

Subhanallah.. Ternyata dahaga dan laparnya kita diganti oleh Allah dengan sesuatu yang lebih besar dari itu. Sampai-sampai bau mulut ketika kita berpuasa Allah ubah pada hari kiamat dengan sesuatu yang sangat wangi sekali.

4. Pintu Ar-Rayyan

Di antara keistimewaan orang yang berpuasa, Allah khususkan sebuah pintu di surga, dimana pintu itu hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa saja. Ia disebut dengan pintu Ar-Rayyan.

يدخله الصائمون

“Hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa saja.”

Adapun orang-orang yang tidak demikian, maka ia tidak akan memasuki pintu tersebut.

5. Dua kegembiraan

Di antara keistimewaan orang yang berpuasa, saudaraku sekalian. Allah berikan kepada orang yang berpuasa dua kegembiraan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ

“Orang yang berpuasa diberikan oleh Allah dua kegembiraan.”

Yang pertama:

فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ

“Gembira ketika berbuka puasa.”

وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

“Dan gembira ketika bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala (saat ia meninggal dunia).”

Subhanallah.. Betapa istimewanya ibadah yang sedang kita lakukan ini.

Maka bersyukurlah kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemudahan untuk berpuasa. Bersyukurlah kepada Allah dengan cara menggunakan puasa ini sebaik-baiknya. Dengan cara kita menyibukkan diri dengan amalan shalih, berupa membaca Al-Qur’an, dengan shalat, demikian pula dzikir dan amalan-amalan shalih yang lainnya.

Hati-hatilah, jangan sampai puasa kita ini kita kurangi pahalanya oleh hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Atau kita hilangkan pahalanya dengan maksiat yang kita lakukan. Karena sesungguhnya maksiat saat puasa bisa menghilangkan pahala puasa. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ…

“Siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan mengamalkannya…”

فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Download mp3 Khutbah Jumat

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Keistimewaan Bagi Orang yang Berpuasa” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50163-khutbah-jumat-keistimewaan-bagi-orang-yang-berpuasa/